Kamis, 14 Juli 2016

Mitos Candi Prambanan



MITOS SERIBU CANDI PRAMBANAN

Alkisah pada zaman dahulu kala di hiduplah seorang Raja Raksasa bernama Prabu Baka. Ia menguasai prambanan dan beberapa kerajaan kecil disekitar Prambanan takluk kepadanya. Prabu Baka mempunyai anak yang cantik jelita bernama Rotro Jongrang. Prabu Baka sangat menyayangi putrinya, sebagai bukti rasa sayangnya kepada anak tunggalnya ia mewariskan seluruh kerajaannya dan kesaktian kepada putri tunggalnya. Sehingga Roro Jongrang menjadi putri yang cantik dan sakti mandraguna. Karena kecantikannya banyak pemuda Jawa yang tergila-gila kepada Putri Roro Jongrang namun semuanya tidak dapat menaklukan hati Sang Tuan Putri.
Namun tidak hanya Kerajaan Prambanan yang besar, ternyata masih ada Kerajaan lain, yaitu Kerajaan Pengging. Kerajaan Pengging mempunyai kesatria bernama  Bondowoso. Bondowoso mempunyai senjata bernama Bandung. Senjatanya menjadi tempat kesaktian Bondowoso. Bondowoso juga bisa memanggil balatentara jin dalam sekejab. Suatu ketika Raja Pengging bermaksud untuk memperluas kekuasaannya. Ia memerintahkan Kesatriannya bernama Bondowoso untuk menyerang Prambanan. Bondowoso memerintahkan pasukannya untuk meminta Raja Prambanan menyerah.
Namun Raja Prambanan, Prabu Baka menolak mentah-mentah dan memilih untuk berperang. Hingga terjadilah pertempuran besar di perbatasan Kerajaan Pengging dan Kerajaan Prambanan. Beberapa jam kemudian Prabu Baka tewas ditangan Bondowoso, dan seluruh prajurit Prambanan pergi mundur ke kerajaannya. Mengetahui bahwa Kerajaan Prambanan telah terkepung Roro Jongrang menyerah kepada Kerajaan Pengging. Raja Pengging menugaskan Bondowoso untuk mengurusi Kerajaan Prambanan dan keluarga Kerajaan Prambanan kepada Bondowoso.
Bondowoso pun menerimanya, Suatu ketika Bondowoso terpana oleh kecantikan Roro Jongrang dan berkmaksud untuk melamar Roro Jongrang menjadi istrinya. Roro Jongrang tidak menyukainya karena Bondowoso adalah pembunuh ayahnya. Namun ia memanfaatkan hal ini untuk membunuh Bondowoso. Pertama ia menjatuhkan cincinya kedalam sumur dan meminta Bondowoso untuk mengambilnya kedalam sumur tersebut. Ketika Bondowoso masuk Roro Jongrang memerintahkan prajuritnya untuk menutup sumur tersebut dengan batu-batu besar.
Pada kenyataannya Bondowoso berhasil keluar dan mengembalikan cincinya. Ketika ia tau bahwa pelakunya adalah Roro Jongrang ia marah namun karena cintanya ia melupakan kejadiannya. Roro Jongrang juga memberikan racun sebagai siasat untuk membunuh Bondowoso. Tetapi Bondowoso juga kebal terhadap racun. Karena terus mendapat desakan dari Bondowoso tentang lamarannya kepada Roro Jongrang, Roro Jongrang meminta sebuah permintaan terakhir yaitu membuatkan 2 buah sumur dan 1000 candi dalam waktu semalam.
Merasa kesal dengan permintaan Roro Jongrang, Bondowoso mencoba meminta permntaan lain, namun ditolak oleh Roro Jongrang dengan alasan bahwa ini adalah permintaan terakhir. Bondowoso pun menyanggupi permintaan Bondowoso untuk membuat 1000 candi. Dengan bantuan jin ia membuat sumur dan 1000 candi. Roro Jongrang yang mengetahui hal itu segera menyiapkan siasait untuk menggagalkan usaha Bondowoso dengan menumbuk lesung membakar jerami dan menaburkan harum bunga. Dalam waktu beberapa menit terciptalah api dari arah timur dan ayam yang berkokok.
Jin yang sedang bekerja melihat hal tersebut segera pergi dan meninggalkan Bondowoso. Padahal hanya tinggal 1 candi lagi. Bondowoso pun segera membangun candi tersebut, namun matahari telah terlebih dahulu terbit sebelum Bondowoso menyelesaikan tugasnya. Ketika ia mengetahui Roro Jongrang yang menggagalkan usahanya, ia mengutuk Roro Jongrang untuk menjadi arca dari candi yang keseribu.     
Mitos ini masuk kedalam cerita rakyat tentang Candi Prambanan yang konon katanya ada 1000. Mitos ini sudah diturun temurukan kepada masyarakat sekitar Prambanan termasuk desa Kebon Dalam Kidul.
Sumber
Guru Sejarah SMP 43 Joko Pamungkas Widiyatno M.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar